Rabu, 04 Februari 2015

Resensi "Scappa per Amore"

Scappa per Amore
Judul buku                  : Scappa Per Amore
Pengarang                   : Dini Fitriani
Penerbit                      : NouraBooks
Tahun Terbit                : 2013
Jumlah Halaman          : xii+302 halaman
Novel yang bercerita tentang perjalanan seorang wartawan yang ditugaskan untuk meliput Islam di Benua Eropa ini sangat menarik untuk dibaca. Sesuai dengan judulnya, Scappa Per Amore, penulis membungkus perjalanan tugas liputan tersebut dengan cerita pelarian dari kisah cinta sang wartawan yang baru saja berakhir. Cerita bermula ketika seorang wartawan bernama Diva sedang patah hati karena kekasihnya menikah dengan orang lain. Karena perasaan kecewa yang amat dalam, Diva memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri pada atasannya. Pada saat itulah, Diva malah mendapatkan sebuah tugas liputan untuk program acara Ramadhan ke Eropa. Tawaran itu akhirnya diterima oleh Diva, dan terbanglah Diva ke Eropa, melarikan diri karena cinta.
Negara pertama yang dikunjungi Diva adalah Belanda, selanjutnya ia menuju Jerman dan Perancis. Di Perancis inilah terdapat sebuah kisah yang menyentuh hati setiap pembaca novel ini, terutama bagi para muslimah. Ketika Diva bertemu dengan seorang muslimah bernama Karima yang berjuang mempertahankan jilbabnya di tengah larangan menunjukkan identitas agama yang berlaku di Perancis. Perjalanan Diva kemudian berlanjut ke Italia. Menariknya, Diva bertemu dengan seorang warga negara Indonesia yang menjadi istri seorang walikota muslim pertama di Italia, Arturo Cerulli. Setelahnya Diva singgah di Austria, lalu Spanyol yang menjadi tujuan akhir dari petualangannya. Spanyol benar-benar menjadi tempat yang menguras emosi Diva. Di saat satu kota di negeri matador itu masih harus ia kunjungi, ia harus memilih pilihan sulit apakah kembali ke Indonesia setelah berkali-kali keluarganya memintanya untuk segera pulang atau melanjutkan tugasnya. Semua pesan singkat yang ia terima dari koleganya itu seolah mengatakan padanya untuk pulang sekarang atau ia tidak dapat melihat mamanya untuk terakhir kalinya. Sedari awal, kondisi ibunya yang sedang sakit sempat membuat Diva enggan menunaikan tugasnya ke benua biru tersebut. Akan tetapi, dengan didorong oleh mimpinya dan ibunya untuk bisa menjelajahi Eropa suatu saat nanti serta keinginannya untuk melarikan diri dari masalah percintaannya sejenak, membuat Diva tegas menerima tugas itu.
Dari tiga bulan perjalanannya di Eropa ini, Diva tak hanya bisa berlari dan menyembuhkan sakit hatinya. Lebih dari itu, Diva dapat membuat hidupnya menjadi lebih bermakna. Hidup itu untuk dihadapi, bukan untuk dihindari. Selain itu, setiap cerita orang-orang muslim yang menjadi minoritas di Eropa ini turut menghadirkan banyak pelajaran yang sangat menginspirasi. Novel ini dapat menjadi pemompa semangat untuk lebih giat beribadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT bagi para muslim yang membacanya. Tak hanya itu, novel yang penuh dengan pesan ini juga sangat cocok dibaca bagi orang-orang yang ingin lebih tahu tentang Islam dengan cara yang mudah dan sederhana, terutama bagi kaum muda. Meski terdapat beberapa perpindahan alur cerita yang kurang jelas sehingga bisa membingungkan pembaca, novel ini tetap menarik untuk dibaca. Khususnya dengan cover novel ini yang hadir dengan desain yang memikat setiap calon pembacanya. Terlebih dengan kisah-kisah dari para muslim di Eropa yang tentunya menyajikan cerita yang jauh berbeda dengan kisah muslim di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar