Rabu, 18 Februari 2015

Membuat Batik Ikat Celup

Membuat Long Dress dari Batik Jumputan

Seperti halnya batik pada umumnya, pembuatan batik jumputan ini juga dilakukan dengan menghalangi pewarna tetapi tidak menggunakan lilin melainkan dengan mengikat kain. Sebelum kain diikat, kain dijumput sesuai pola lalu baru diikat. Setelah kain diikat, kain akan dicelupkan ke zat pewarna. Karena itulah, selain bernama batik jumputan, batik ini juga disebut batik ikat celup. Bagian kain yang diikat itulah yang tidak akan terkena pewarna. Selain dengan mengikat, pewarna bisa dihalangi dengan teknik menjahit dan press atau mencetak. Proses pembuatan batik ini tidak memakan waktu lama dan caranya pun tidak sulit. Bahan dan alatnya juga mudah ditemui. Membuat batik ini sangat menyenangkan sebab kita bisa memainkan warna dan pola batik ini sesuai dengan keinginan kita. Nah, beberapa waktu lalu, saya sempat praktek membuat batik ikat celup ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan cara membuat batik ini.

A.    Bahan
1.      Kain Zantiu bergaris biru 1,5 m. (sesuai kebutuhan)
2.      Cat Wantex "Padi Gunting" warna: merah jambu, kuning ketela, dan lila. (sesuai keinginan)
3.      Garam
4.      Air
B.     Alat
1.      Panci
2.      Kompor
3.      Tali raffia
4.      Plastik bekas atau kelereng
5.      Stik kayu untuk mengangkat dan mengaduk kain
6.      Alat press atau klem C
7.      Cetakan dari kayu 2 buah
C.    Langkah-langkah pembuatan
1.      Langkah persiapan
a.       Membuat sketsa gambar.
b.      Menentukan warna yang akan diterapkan pada gambar.
c.       Memilih dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Langkah pewarnaan
a.    Pertama basahi kain zantiu dengan air biasa sampai merata lalu jemur kain yang telah diperas.
b.    Ikat kain menggunakan tali raffia sesuai sketsa.
v  Bagi kain menjadi 3 bagian.
v  Jumput kain bagian 1 (atas) secara miring, lalu ikat. Buat 6 ikatan, dengan masing-masing 2 ikatan berjarak dekat.
v  Jumput kain bagian 2 (tengah) berbentuk lingkaran kecil. Isi jumputan kain dengan plastik bekas atau kelereng agar warna bisa merata dan dapat membentuk bulatan, kemudian baru ikat kain. Buat ikatan berbentuk lingkaran sebanyak mungkin, kira-kira hingga memenuhi kain.
c. Siapkan air kurang lebih 3 liter, lalu panaskan air hingga mendidih. Setelah mendidih masukkan garam sebagai penguat warna dan aduk hingga merata.
d.   Setelah itu, masukkan pewarna merah jambu ke dalam air yang telah mendidih, aduk, lalu tutup panci selama beberapa menit.
e.  Masukkan kain ke dalam pewarna sambil ditekan pada bagian yang sedikit tertutup atau tertekuk agar warna benar-benar meresap dan rata. Rebus kain kurang lebih selama 7 menit.
f.     Bila warna sudah merata, angkat kain menggunakan stik (bisa dari bambu atau kayu) lalu cuci di air dingin. Peras kain hingga warna kain tidak menetes lagi.
g.  Ulangi langkah c dan d, tetapi menggunakan pewarna kuning ketela. Pencampuran warna merah jambu dan kuning ketela membuat kain menjadi berwarna orange. Pegang kain bagian 1 dan 3, lalu celupkan kain bagian 2 ke dalam pewarna kuning ketela yang sedang mendidih. Kemudian ulangi langkah f.
h.   Bagi kain bagian 3 menjadi 4 bagian, lalu pasang cetakan press di bawah dan di atas kain. Jepit dan kuatkan cetakan dengan klem atau alat press. Pastikan jepitan alat pressnya benar-benar rapat agar pewarna tidak meresap pada kain yang telah ditutup dengan cetakan.
i.    Ulangi langkah c dan d, tetapi ganti pewarnanya dengan warna lila. Percampuran warna lila dengan merah jambu akan menjadi warna ungu kemerah-merahan.
j.    Masukkan kain bagian 3 ke dalam panci berisi pewarna lila. Atur posisi alat press menghadap ke atas (seperti didudukkan), agar warna dapat meresap dengan rata dan memudahkan untuk memegang kain. Sementara itu, kain bagian 1 dan 2 cukup dipegang saja. Kemudian ulangi langkah f.
k.         Buka semua ikatan kain dan cetakan alat press.
l.          Angin-anginkan kain yang sudah selesai diwarnai, tetapi jangan sampai terkena sinar matahari langsung (jangan dijemur).
3.      Langkah finishing
a.         Siapkan desain dan pola long dress yang akan dibuat lalu jahit.
D.    Temuan
1.   Awalnya kami sudah menjumput kain bagian 1 membentuk pola miring, tetapi kami hanya membuat 2 ikatan. Ternyata hasilnya masih tersisa banyak ruang kosong pada kain bagian 1 dan kurang menarik. Karena itu kami menambah 4 ikatan lagi tanpa memulai proses dari awal (tanpa menjumput ulang). Setelah kainnya kami buka, ternyata yang berhasil membentuk pola miring hanya 2 ikatan pertama, sedangkan 4 ikatan lainnya hasilnya tak beraturan. Tapi menurut kami bentuk itu malah membuat karya kami menjadi lebih unik.
E.     HAMBATAN
1.       Ketika kami sedang mengepress kain bagian 3, kami sempat salah memasukkan alat pressnya. Alat pressnya langsung kami masukkan tanpa dihadapkan ke atas (didudukkan) dulu. Hal ini membuat kami kesulitan memegang kain dan meratakan warna sehingga ada hasil cetakan kami yang warnanya tidak rata.
F.     SARAN
1.      Usahakan gunakan kain zantiu yang ada garis birunya, agar warnanya tidak mudah luntur.
2.      Cuci kain dengan air terlebih dahulu. Tak perlu dengan detergen, cukup basahi kain agar zat-zat kimia yang mungkin ada pada kain hilang sehingga warna bisa meresap dengan baik dan hasil pewarnaan bagus.
3.      Saat menjemur kain, jangan langsung menjemur di bawah matahari, cukup angin-anginkan hingga kering.
4.      Bila menggunakan alat press pada proses pewarnaan, atur posisi alat press menghadap ke atas (didudukkan) agar memudahkan saat meratakan warna. Selain itu, untuk lebih memudahkan memindah atau mengangkat alat press, sebaiknya hubungkan kedua ujung alat press dengan tali raffia.
5.     Sebaiknya jangan terlalu tergesa-gesa dalam membuat batik jumputan, pikirkan dengan matang agar hasilnya baik dan memuaskan.
6.  Bila ingin mencampurkan warna, usahakan kain masih dalam kondisi belum terlalu kering (kemamel) dan cairan warna sudah tidak menetes lagi. Agar warna yang dihasilkan lebih bagus dan bisa benar-benar bercampur.
7.      Bila ingin membuat pola dengan teknik press, usahakan menggunakan cetakan yang benar-benar tidak akan meresap warna. Bila menggunakan cetakan dari kayu, kayunya harus padat. Dan yang paling penting, cetakan tidak boleh berlubang di bagian tengahnya agar warna benar-benar terhalangi.
G.    RINCIAN DANA
     Dalam membuat long dress batik celup ini, kami membutuhkan biaya sebesar Rp 52.000, berikut rinciannya:
Kain zantiu 1,5 m                                 Rp 30.000
Pewarna Padi Gunting merah jambu   Rp   2.500
Pewarna Padi Gunting kuning ketela   Rp   2.500
Pewarna Padi Gunting lila                   Rp   2.500
Biaya jahit                                            Rp  15.000
Jumlah                               Rp  52.500
           


1 komentar:

  1. Aku copy, buat bahan belajar bagian batik. Modulku ketinggalan. Makaseh Mbak Indul..!!! ^_^

    BalasHapus