Selasa, 19 Januari 2016

Pengaruh Pupuk terhadap Tanaman Cabai Rawit



Pengaruh Pupuk terhadap Tanaman Cabai Rawit
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutences L.) merupakan salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh daerah di nusantara, selalu ada cabai dalam kuliner khasnya. Hal ini tentunya berdampak pada tingginya permintaan cabai di negeri ini. Oleh karena itu, muncullah inovasi-inovasi agar permintaan tersebut dapat terpenuhi.
Salah satu upaya yang dilakukan agar hasil panen cabai rawit dapat lebih maksimal adalah dengan pemakaian pupuk anorganik, pupuk organik, pupuk campuran, serta penggunaan tanaman antagonis. Tanaman antagonis ini adalah tanaman yang digunakan sebagai penghalau keberadaan hama seperti serangga maupun ulat. Beberapa jenis tanaman yang bisa menjadi tanaman antagonis adalah kenikir, kemangi, dan tembakau. Tanaman-tanaman ini memiliki aroma yang sangat menyengat yang dapat menarik sex formon serangga sehingga tanaman yang berpadu dengannya aman dari telur-telur serangga seperti kupu-kupu yang nantinya bisa menjadi ulat. Tetapi peletakkan tenaman antagonis ini harus dipisahkan atau dikucilkan. Jangan terlalu dekat dengan tanaman inti karena hal ini dapat menyebabkan tingginya angka kelembapan udara di sekitar tanaman inti yang bisa memicu timbulnya penyakit antrak atau pathek.
Penyakit juga merupakan salah satu hal yang bisa mengganggu tanaman cabai, selain hama. Hama dan penyakit bisa menyerang pada fase vegetatif maupun generatif. Pada fase vegetatif, hama yang menyerang adalah kutu hijau (Myzus persicae Sulz). Hama ini dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengkerut. Tetapi, kutu hijau ini akan berkurang saat hujan karena mereka tidak kuat dengan pukulan-pukulan air hujan yang mengenai tubuh mereka. Sementara itu, di fase generatif muncul penyakit antrak atau pathek yang disebabkan Colletotricum casici yang ditandai dengan bercak pada cabai, buah kehitaman, dan membusuk. Penyakit ini terjadi karena kelembapan yang meningkat. Perbedaan perlakuan (penggunaan pupuk dan tanaman antagonis) ternyata juga tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap timbulnya hama.
Sementara bagi tanaman cabai rawit yang diberi pupuk anorganik, batangnya lebih tinggi dan jumlah cabangnya banyak. Kandungan nitrogen di dalam pupuk anorganik juga lebih tinggi. Nitrogen berfungsi untuk memperpanjang dan memperbesar sel. Selain itu, pada saat penanaman, sebaiknya bagian tengah media vertikulur secara vertikal dibuatkan lubang sepanjang 60 cm dengan diameter 2 inchi serta diberi sekam agar sistem pengairan dan distribusi hara lancar sehingga penyerapan hara oleh tanaman akan rata.
Setelah dilakukan penelitian, cabai yang diberi pupuk anorganik menghasilkan buah yang lebih besar, berat, dan panjang. Kadar airnya cukup tinggi pula dan akibatnya jadi lebih berat. Tetapi perbedaan antarcabai tidak terlalu mencolok. Tidak hanya pada berat cabai, tanaman cabai berpupuk anorganik juga dapat menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak, diikuti oleh cabai berpupuk campuran (anorganik dan organik cair) dan terakhir berpupuk organik cair.
Dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh itu, penggunaan pupuk organik dinilai lebih hemat dari segi pembiayaan dan dapat mengurangi potensi degradasi lahan. Pupuk organik juga berfungsi untuk memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu kegemburan tanah sehingga perakaran tanaman menjadi baik untuk penyerapan hara. Di dalam pupuk organik terdapat zat-zat seperti nirogen, fosfat, kalium, sulfur (NPK dan ZA), dan pupuk hayati. Nitrogen berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan merangsang pertumbuhan vegetatif seperti daun. Fosfor digunakan untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman serta merangsang pertumbuhan dan pembuahan. Kalium  berguna pada proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk dari air. Kalium sangat berpengaruh dalam pembentukan buah karena berfungsi untuk mengangkut karbohidrat, katalisator dalam pembentukan protein, meningkatkan karbohidrat dan gula dalam buah, membuat biji tanaman menjadi lebih berisi dan padat, serta bentuk dan warna buah lebih baik. Kalium pun sangat mobile dalam tanaman baik dalam sel, jaringan tanaman, maupun xylem dan floem. Sedangkan sulfur berperan dalam pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas. Di samping itu, masih ada pupuk hayati yang mampu membangkitkan kehidupan tanah secara mikrobiologi. Penerapan pupuk hayati ini biasa disebut sebagai biofertilizer.
Teknologi biofertilizer sangat bergantung kepada mikroba-mikroba yang ada dalam pupuk hayati. Bila pupuk hayati terlalu banyak, jumlah mikroba yang akan berkembang pun akan banyak. Hal ini membuat kompetisi antarsesama mikroba untuk mendapatkan makanan, oksigen, dan air. Dengan demikian, mikroba-mikroba itu akan mudah mati karena kekurangan pemenuh kebutuhan mereka. Bila ini terjadi, maka produktivitas tanaman cabai pun akan ikut menurun. Tempat tumbuh mikroba haruslah bisa memberi makanan yang cukup, air, oksigen, serta suhu yang tidak terlalu panas. Biasanya tempat yang cocok untuk mikroba adalah tanah lembab dan subur.
Mikroba-mikroba ini mampu menggantikan peran zat-zat kimia dari pupuk anorganik. Seperti Azotobacter sp., dan Azospirilium sp., yang mampu menambat nitrogen serta menghasilkan zat pengatur tumbuh dan hormon auksin. Auksin sangat penting bagi tanaman cabai. Karena perkembangan buah dipengaruhi oleh pembentukan auksin pada biji-biji yang sedang berkembang dan bagian-bagian lain pada buah yang berfungsi untuk menyuplai cadangan makanan guna meningkatkan perkembangan buah.
Salah satu contoh pupuk hayati adalah pupuk hayati produksi PT Petrokimia Gresik yang mengandung Azosprillam sp., Azotobacter sp., Aspergillus sp., Pseudomonas sp., Penicilium sp., dan Steptomyces sp. yang berpotensi memacu pertumbuhan tanaman sebagai penghasil hormon pertumbuhan dan penambat N2 di udara. Aspergillus sp., Pseudomonas sp., dan Penicilium sp. berfungsi sebagai pelarut fosfat dan perombak bahan organik. Mikroba pelarut fosfat pada umumnya mampu melarutkan kalium yang terdapat dalam mineral tanah. Sedangkan Steptomyces sp., mampu melarutkan kalium. Dengan demikian, maka penggunaan pupuk kimia bisa semakin ditekan.
Selain dengan pupuk hayati, guna tercapai keefektifan produksi cabai maka dikembangkan pula varietas-varietas cabai unggulan. Salah satunya adalah cabai jenis Baskhara. Varietas ini perkembangannya cepat sehingga cepat pula untuk bisa dipanen, mudah beradaptasi di dataran tinggi maupun rendah, produktivitasnya tinggi, buahnya banyak, perawatan mudah, umur panjang, tahan di berbagai musim, ukuran buah besar panjangnya bisa mencapai sekitar 6 cm dengan diameter 0,7 cm. Keunggulan cabai bisa tercermin dari sifat morfologinya, produksi buah yang tinggi, respons terhadap pemupukan, serta resisten dari hama dan penyakit. Varietas cabai yang sesuai dengan lingkungan akan menghasilkan buah yang banyak. Bila pengelolaan lingkungan tumbuh tidak dilakukan dengan baik, potensi produksi cabai tersebut tidak bisa tercapai.
Berdasarkan dua penelitian dalam jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada beda signifikan antara hasil cabai yang menggunakan pupuk hayati dan anorganik. Tetapi penggunaan pupuk hayati dan tanaman antagonis lebih ekonomis dan aman untuk lingkungan. Hal ini bukan berarti bahwa pupuk anorganik sama sekali tidak boleh digunakan. Sebagaimana penggunaan pupuk hayati, pemakaian pupuk harus dengan dosis yang pas. Bila berlebihan maka tanah akan rusak karena unsur hara terserap dengan cepat sehingga tanah menjadi miskin hara. Sedangkan bila terlalu sedikit, tanaman juga akan kekurangan makanan kimiawi yang mengakibatkan berkurangnya unsur hara untuk pertumbuhannya. Sementara itu, kadar pemberian pupuk hayati yang pas terhadap peningkatan produksi cabai adalah pada kisaran 50-100 kg/ha. Di samping dengan menggunakan pupuk hayati, penggunaan bibit dengan varietas unggul dapat lebih efisien dalam sisi ekonomi dan potensi panennya pun lebih baik.


Pengaruh Pupuk terhadap Tanaman Cabai Rawit
Tanaman cabai rawit (Capsicum frutences L.) merupakan salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh daerah di nusantara, selalu ada cabai dalam kuliner khasnya. Hal ini tentunya berdampak pada tingginya permintaan cabai di negeri ini. Oleh karena itu, muncullah inovasi-inovasi agar permintaan tersebut dapat terpenuhi.
Salah satu upaya yang dilakukan agar hasil panen cabai rawit dapat lebih maksimal adalah dengan pemakaian pupuk anorganik, pupuk organik, pupuk campuran, serta penggunaan tanaman antagonis. Tanaman antagonis ini adalah tanaman yang digunakan sebagai penghalau keberadaan hama seperti serangga maupun ulat. Beberapa jenis tanaman yang bisa menjadi tanaman antagonis adalah kenikir, kemangi, dan tembakau. Tanaman-tanaman ini memiliki aroma yang sangat menyengat yang dapat menarik sex formon serangga sehingga tanaman yang berpadu dengannya aman dari telur-telur serangga seperti kupu-kupu yang nantinya bisa menjadi ulat. Tetapi peletakkan tenaman antagonis ini harus dipisahkan atau dikucilkan. Jangan terlalu dekat dengan tanaman inti karena hal ini dapat menyebabkan tingginya angka kelembapan udara di sekitar tanaman inti yang bisa memicu timbulnya penyakit antrak atau pathek.
Penyakit juga merupakan salah satu hal yang bisa mengganggu tanaman cabai, selain hama. Hama dan penyakit bisa menyerang pada fase vegetatif maupun generatif. Pada fase vegetatif, hama yang menyerang adalah kutu hijau (Myzus persicae Sulz). Hama ini dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan daunnya mengkerut. Tetapi, kutu hijau ini akan berkurang saat hujan karena mereka tidak kuat dengan pukulan-pukulan air hujan yang mengenai tubuh mereka. Sementara itu, di fase generatif muncul penyakit antrak atau pathek yang disebabkan Colletotricum casici yang ditandai dengan bercak pada cabai, buah kehitaman, dan membusuk. Penyakit ini terjadi karena kelembapan yang meningkat. Perbedaan perlakuan (penggunaan pupuk dan tanaman antagonis) ternyata juga tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap timbulnya hama.
Sementara bagi tanaman cabai rawit yang diberi pupuk anorganik, batangnya lebih tinggi dan jumlah cabangnya banyak. Kandungan nitrogen di dalam pupuk anorganik juga lebih tinggi. Nitrogen berfungsi untuk memperpanjang dan memperbesar sel. Selain itu, pada saat penanaman, sebaiknya bagian tengah media vertikulur secara vertikal dibuatkan lubang sepanjang 60 cm dengan diameter 2 inchi serta diberi sekam agar sistem pengairan dan distribusi hara lancar sehingga penyerapan hara oleh tanaman akan rata.
Setelah dilakukan penelitian, cabai yang diberi pupuk anorganik menghasilkan buah yang lebih besar, berat, dan panjang. Kadar airnya cukup tinggi pula dan akibatnya jadi lebih berat. Tetapi perbedaan antarcabai tidak terlalu mencolok. Tidak hanya pada berat cabai, tanaman cabai berpupuk anorganik juga dapat menghasilkan jumlah buah yang lebih banyak, diikuti oleh cabai berpupuk campuran (anorganik dan organik cair) dan terakhir berpupuk organik cair.
Dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh itu, penggunaan pupuk organik dinilai lebih hemat dari segi pembiayaan dan dapat mengurangi potensi degradasi lahan. Pupuk organik juga berfungsi untuk memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu kegemburan tanah sehingga perakaran tanaman menjadi baik untuk penyerapan hara. Di dalam pupuk organik terdapat zat-zat seperti nirogen, fosfat, kalium, sulfur (NPK dan ZA), dan pupuk hayati. Nitrogen berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan merangsang pertumbuhan vegetatif seperti daun. Fosfor digunakan untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman serta merangsang pertumbuhan dan pembuahan. Kalium  berguna pada proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim, dan mineral termasuk dari air. Kalium sangat berpengaruh dalam pembentukan buah karena berfungsi untuk mengangkut karbohidrat, katalisator dalam pembentukan protein, meningkatkan karbohidrat dan gula dalam buah, membuat biji tanaman menjadi lebih berisi dan padat, serta bentuk dan warna buah lebih baik. Kalium pun sangat mobile dalam tanaman baik dalam sel, jaringan tanaman, maupun xylem dan floem. Sedangkan sulfur berperan dalam pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas. Di samping itu, masih ada pupuk hayati yang mampu membangkitkan kehidupan tanah secara mikrobiologi. Penerapan pupuk hayati ini biasa disebut sebagai biofertilizer.
Teknologi biofertilizer sangat bergantung kepada mikroba-mikroba yang ada dalam pupuk hayati. Bila pupuk hayati terlalu banyak, jumlah mikroba yang akan berkembang pun akan banyak. Hal ini membuat kompetisi antarsesama mikroba untuk mendapatkan makanan, oksigen, dan air. Dengan demikian, mikroba-mikroba itu akan mudah mati karena kekurangan pemenuh kebutuhan mereka. Bila ini terjadi, maka produktivitas tanaman cabai pun akan ikut menurun. Tempat tumbuh mikroba haruslah bisa memberi makanan yang cukup, air, oksigen, serta suhu yang tidak terlalu panas. Biasanya tempat yang cocok untuk mikroba adalah tanah lembab dan subur.
Mikroba-mikroba ini mampu menggantikan peran zat-zat kimia dari pupuk anorganik. Seperti Azotobacter sp., dan Azospirilium sp., yang mampu menambat nitrogen serta menghasilkan zat pengatur tumbuh dan hormon auksin. Auksin sangat penting bagi tanaman cabai. Karena perkembangan buah dipengaruhi oleh pembentukan auksin pada biji-biji yang sedang berkembang dan bagian-bagian lain pada buah yang berfungsi untuk menyuplai cadangan makanan guna meningkatkan perkembangan buah.
Salah satu contoh pupuk hayati adalah pupuk hayati produksi PT Petrokimia Gresik yang mengandung Azosprillam sp., Azotobacter sp., Aspergillus sp., Pseudomonas sp., Penicilium sp., dan Steptomyces sp. yang berpotensi memacu pertumbuhan tanaman sebagai penghasil hormon pertumbuhan dan penambat N2 di udara. Aspergillus sp., Pseudomonas sp., dan Penicilium sp. berfungsi sebagai pelarut fosfat dan perombak bahan organik. Mikroba pelarut fosfat pada umumnya mampu melarutkan kalium yang terdapat dalam mineral tanah. Sedangkan Steptomyces sp., mampu melarutkan kalium. Dengan demikian, maka penggunaan pupuk kimia bisa semakin ditekan.
Selain dengan pupuk hayati, guna tercapai keefektifan produksi cabai maka dikembangkan pula varietas-varietas cabai unggulan. Salah satunya adalah cabai jenis Baskhara. Varietas ini perkembangannya cepat sehingga cepat pula untuk bisa dipanen, mudah beradaptasi di dataran tinggi maupun rendah, produktivitasnya tinggi, buahnya banyak, perawatan mudah, umur panjang, tahan di berbagai musim, ukuran buah besar panjangnya bisa mencapai sekitar 6 cm dengan diameter 0,7 cm. Keunggulan cabai bisa tercermin dari sifat morfologinya, produksi buah yang tinggi, respons terhadap pemupukan, serta resisten dari hama dan penyakit. Varietas cabai yang sesuai dengan lingkungan akan menghasilkan buah yang banyak. Bila pengelolaan lingkungan tumbuh tidak dilakukan dengan baik, potensi produksi cabai tersebut tidak bisa tercapai.
Berdasarkan dua penelitian dalam jurnal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada beda signifikan antara hasil cabai yang menggunakan pupuk hayati dan anorganik. Tetapi penggunaan pupuk hayati dan tanaman antagonis lebih ekonomis dan aman untuk lingkungan. Hal ini bukan berarti bahwa pupuk anorganik sama sekali tidak boleh digunakan. Sebagaimana penggunaan pupuk hayati, pemakaian pupuk harus dengan dosis yang pas. Bila berlebihan maka tanah akan rusak karena unsur hara terserap dengan cepat sehingga tanah menjadi miskin hara. Sedangkan bila terlalu sedikit, tanaman juga akan kekurangan makanan kimiawi yang mengakibatkan berkurangnya unsur hara untuk pertumbuhannya. Sementara itu, kadar pemberian pupuk hayati yang pas terhadap peningkatan produksi cabai adalah pada kisaran 50-100 kg/ha. Di samping dengan menggunakan pupuk hayati, penggunaan bibit dengan varietas unggul dapat lebih efisien dalam sisi ekonomi dan potensi panennya pun lebih baik.

Sabtu, 28 Februari 2015

Tujuh Perkara yang Diinginkan Malaikat Jibril dari Anak Adam

Tujuh Perkara yang Diinginkan Malaikat Jibril dari Anak Adam
            Pada kesempatan kali ini, saya hendak membagikan mengenai tujuh hal yang diinginkan Malaikat Jibril dari anak Adam. Perkara-perkara ini memang memiliki faedah yang banyak bila kita lakukan. Betapa beruntungnya kita yang bisa melakukan hal-hal ini. Bila Malaikat Jibril saja ingin melakukannya, kenapa kita tidak?? Berikut ini tujuh hal itu, selamat memulai J.
1.      Sholat lima waktu dengan berjamaah.
2.      Berbincang/berkumpul dengan para ulama.
3.      Menjenguk orang sakit.
Saat menjenguk orang sakit, disunahkan untuk tidak lama-lama, tidak makan di sebelah orang sakit, dan mendoakan agar segera sembuh.
4.      Mengiringi/bertakziyah kepada orang meninggal.
Pahala orang yang mengiringi orang meninggal sampai kubur adalah dua qirad (sebesar Gunung Uhud). Bila tidak sampai kubur, akan mendapat pahala sebesar satu qirad.
5.      Memberikan minum untuk orang lain.
Ini dilakukan di luar waktu yang diharuskan berpuasa. Orang yang memberi makan/minum pada orang yang tidak berpuasa (bukan karena udzur) maka dosanya ditanggung pemberi minum.
6.      Mendamaikan dua orang yang berselisih.
7.      Memuliakan tetangga dan anak yatim.

Sepuluh Teman Iblis

Sepuluh Teman Iblis
Pada postigan sebelumnya, saya sempat membagikan musuh-musuh iblis dari umat Nabi Muhammad. Nah, kali ini saya akan membagikan sepuluh orang yang menjadi teman iblis. Semoga kita bukan golongan ini dan kita selalu berada dalam lindungan Allah dari godaan syetan-syetan yang menjerumuskan, amin… Nah, berikut ini adalah sepuluh orang itu, selamat membaca dan merenung J.
1.      Hakim yang tidak adil.
2.      Orang kaya yang sombong.
3.      Pedagang yang mengurangi timbangan (curang).
4.      Orang yang biasa minum arak/khamr.
5.      Orang yang ahli adu domba.
6.      Orang yang sering riya'.
7.      Orang yang akan harta anak yatim.
8.      Orang yang meremehkan/menggampangkan sholat.
9.      Orang yang tidak mau berzakat.
10.  Orang yang sering mengkhayal/melamun.

Jumat, 27 Februari 2015

Kisah Pendeta Barshisha dan Godaan Syetan

Kisah Pendeta Barshisha dan Godaan Syetan
Pada zaman Bani Israil, ada seorang pendeta bernama Barshisha. Dia adalah ahli ibadah dan doanya sangat maqbul. Selain itu dia juga bisa melihat orang yang sakit apa saja sehingga Barshisha sering dimintai obat bila ada orang yang sakit.
Pada suatu hari, ada iblis yang ingin menggoda Barshisha. Iblis lalu mengumumkan pada syetan-syetan lain. Iblis itu berkata, "Siapa yang bisa memfitnah dan menyasarkan pendeta ini (Barshisha)?". Lalu salah satu syetan bernama Ifrit menjawab, "Aku yang bisa memfitnah pendeta itu. Bila aku tak bisa memfitnahnya, aku terima tidak diakui sebagai golonganmu." Lalu Iblis itu berkata kepada Ifrit, "Perkara yang akan kamu gunakan, saya serahkan padamu."
Ifrit pergi menemui Ratu Bani Israil. Ratu itu mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik. Ketika Ifrit dating, anak tersebut berbicara dengan orang tua dan sanak familinya. Seketika Ifrit menggoda anak perempuan itu lalu anak itu menjadi gila hingga beberapa hari. Orang tua dan keluarganya kaget dan bingung karena gilanya anak perempuan itu. Kemudian Ifrit datang lagi ke rumah Ratu itu dan menjelma menjadi seorang manusia. Ifrit berkata, "Bila Anda sekalian ingin anak perempuan ini cepat sembuh, Anda mintakan saja doa kepada pendeta Barshisha. Dia bisa menyembuhkan penyakit apa saja." Setelah mendengar keterangan Ifrit, anak itu dibawa ke rumah Barshisha lalu diobati sehingga langsung sembuh. Tetapi saat ia dibawa pulang, gilanya kambuh lagi. Ifrit berkata lagi, "Bila anak itu ingin sembuh selamanya, sebaiknya anak itu dititipkan di rumah Barshisha hingga beberapa hari." Akhirnya, dibawalah anak perempuan itu ke rumah Barshisha. Tetapi, karena Barshisha adalah ahli sholat dan puasa, dia tidak ingin menerima anak itu dirumahnya. Namun setelah dipaksa, Barshisha mau menerimanya. Anak itu pun tinggal dan diberi makan di rumah Barshisha hingga beberapa hari.  
Pada suatu hari, Ifrit membujuk Barshisha, dan tergodalah Barshisha oleh Ifrit. Barshisha jatuh cinta setelah melihat wajah anak Ratu yang cantik itu. Akhirnya Barshisha mengikuti hawa nafsunya sehingga anak perempuan itu hamil. Naudzubillah min dzalik. Ifrit kemudian mendatangi Barshisha dan berkata, "Pendeta, kamu itu bagaimana kok menghamili anak perempuan itu? Kamu tidak akan bisa selamat dari hukuman sang Ratu, kecuali kamu mau membunuh anak itu dan menguburnya di dekat mushollamu. Nanti, bila orang-orang bertanya, kamu jawab saja anak itu meninggal karena Allah, pasti mereka akan percaya." Karena takut akan hukuman Ratu, anak perempuan tadi pun dibunuh dan dikuburkan di dekat musholla Barshisha. Setelah itu, orang-orang mendatangi Barshisha untuk menanyainya tentang kematian anak perempuan tadi. Lalu Barshisha menjawab anak tadi meninggal karena Allah. Maka percayalah orang-orang itu dan mereka pulang kembali. Ifrit kemudian mendatangi orang-orang yang baru pulang dari rumah Barshisha dan mengatakan, "Sebenarnya pendeta tadi berhubungan dengan anak ratu sehingga anak itu hamil. Tetapi karena dia takut dengan hukuman Ratu, dia pun membunuh anak itu dan menguburkannya di dekat musholla."  Ratu Bani Israil pun mendengar kabar itu. Segera dia berangkat menyelidiki ke rumah Barshisha. Kemudian menggali kuburan anak tadi. Dan benar saja, bahwa anak tadi meninggal karena dibunuh.
Akhirnya, Barshisha ditangkap dan digantung. Setelah Barshisha digantung, Ifrit mendatanginya dan berkata, "Aku bisa menyelamatkanmu dari kejadian ini jika kamu mau bersujud padaku dengan sujud selain pada Allah." Barshisha pun menjawab, "Karena aku digantung seperti ini, bagaimana caranya agar aku bisa bersujud padamu?" Ifrit berkata, "Aku rela kamu sujud padaku dengan isyarat kepalamu." Lalu Barshisha pun bersujud dengan isyarat kepalanya. Ifrit lalu berkata, "Sekarang aku sudah bebas, aku tidak akan campur tangan padamu lagi. Karena aku takut pada Rabbil alamin." Akhirnya Barshisha dan syetan itu masuk neraka selama-lamanya. Naudzubillah min dzalik.

Seperti itulah syetan akan menggoda manusia hingga liang kuburnya. Hingga seorang yang ahli ibadah seperti Barshisha pun bisa tergoda oleh syetan. Naudzubillah min dzalik. Semoga kisah Barshisha ini bisa menjadi bahan renungan kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dan semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah dari godaan-godaan syetan, amin…

Sabtu, 21 Februari 2015

Musuh Iblis dari Umat Nabi Muhammad

Musuh Iblis dari Umat Nabi Muhammad
Kali ini saya akan membagikan orang-orang yang dimusuhi iblis. Sejak dulu iblis ada di bumi untuk menggoda manusia. Karena itulah orang-orang ini dimusuhi syetan karena ia tak berhasil digoda. Dan inilah orang-orang yang dimusuhi oleh iblis. Semoga bermanfaat J.
1.      Nabi Muhammad
2.      Kepala negara yang adil.
3.      Orang kaya yang rendah hati atau tenggang rasa.
4.      Pedagang yang benar dan jujur.
5.      Orang alim yang khusyuk sholatnya.
6.      Mu'min yang mau berkata baik atau tentang kebaikan.
7.      Mu'min yang mau berbelas kasih.
8.      Orang yang mau bertaubat nasuha.
9.      Orang yang mau menjauhi atau mencegah sesuatu yang haram.
10.  Mu'min yang selalu suci (ahli wudhu).
11.  Mu'min yang banyak bershodaqoh.
12.  Mu'min yang baik budi pekertinya.
13.  Mu'min yang bermanfaat untuk orang lain.
14.  Hafidz qur'an yang istiqomah.

15.  Ahli sholat malam.